Sabtu, 30 Juli 2011

Yudhi Lesmana mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”
(QS. Al Baqarah: 183)
read more “Yudhi Lesmana mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H”

Rabu, 27 Juli 2011

Politisi Sibuk Bedebat, JK Siapkan Karya Terbaru

Hampir sepanjang perjalanan pasangan SBY-Budiono konsentrasi pemberitaan media lebih banyak pada masalah politik, setiap masalah hukum yang menjerat pejabat publik lantas dimaknasi secara politis, pidato presiden serta pernyataan para pejabat lebih banyak berbicara masalah politik, terkait masalah dirinya, jabatannya, golongannya, serta pernyataan yang bersifat retotis lainnya.

Terakhir kita lihat bagaimana SBY begitu marah ketika berpidato terkait nazaruddin yang sudah merusak citra partainya, dan juga pidatonya yang begitu kecewa ketika menunjukkan ketidaksukaan terhadap sms nazarudin yang menuding dirinya sebagai homoseksual, tetapi saya tidak pernah melihat SBY marah melihat kinerja pejabat daerah yang terlambat memberikan pertolongan pada bayi yang kelaparan, atau marah kepada menteri pendidikan ketika ada sekolah yang roboh, atau marah pada menterinya yang lambat mempelajari RUU BPJS.

Politisi lain juga tidak kalah dengan SBY, lebih banyak memberikan retorika di media, menteri, anggota DPR berlaku seperti pengamat, memberikan kritik, masukan, memberikan angan-angan tetapi lupa kalau sebenarnya itu adalah tugasnya. Orientasi pada hasil tidak dipahami oleh pejabat kita, misalnya saja di DKI Jakarta, beberapa peraturan daerah hampir tidak berjalan lebih dari sebulan seperti peraturan tentang larangan merokok di tempat umum, larangan memberi uang pada pengemis, larangan membuang sampah sembarangan, kewajiban menyalahkan lampu kendaraan siang hari, yang terakhir adalah larangan menyebrang sembarangan. Peraturan-peraturan itu hanya ada tetapi tidak dilaksanakan, mental pejabat kita menggap jika sudah dibuat peraturan (kebijakan) maka permasalahan menjadi selesai, padahal yang terpenting adalah actionnya, di pemerintah pusat berapa banyak instruksi SBY yang tidak diindahkan, itu terjadi karena SBY ternyata memiliki mental seperti itu, menganggap jika sudah diberikan instruksi maka tugasnya selesai tanpa melihat hasil kerjanya.

Saya secara pribadi merasa selama ini rakyat diberikan tontonan-tontonan politik yang tidak mendidik, para politisi seperti wayang yang hidup dalam kegelapan, mereka saling serang dengan retorika politik tetapi lupa bahwa tugasnya adalah bekerja. Padahal apa yang diperdebatkan lebih banyak bukan permasalahan kerakyatan, tetapi lebih pada membicarakan dirinya dan partainya. Hasilnya rakyat menjadi apatis, karena selama ini rakyat menilai bahwa politisi kita banyak bicara di media, tetapi disisi lain mereka tidak merasakan apa yang politisi kita bicarakan, maka rakyat dengan mudah menarik kesimpulan bahwa omongan politisi adalah bohong, misalnya ungkapan Budiono yang menyebutkan bahwa angka kemiskinan  Indonesia 10%, atau ungkapan SBY yang menyatakan bahwa kita swasembada beras tetapi busung lapar dimana-mana.

Jika mereka sibuk dengan dunia mereka yang hampa, maka lain cerita dengan Jusuf Kalla, janjinya ketika kampanye untuk “pulang kampung” membangun masjid, pendidikan, perdamaian, dan bisnisnya ditepatinya sebagai janji seorang ksatria. saya adalah seorang anggota palang merah remaja ketika sekolah, namun ketika saya melihat kondisi palang merah saat ini saya begitu bangga dengan terobosa-terobosan yang dilakukan JK dalam membangun palang merah salah satunya adalah tersedianya kendaraan PMI yang banyak karena pada waktu itu JK rajin mengadakan kegiatan donor di pabrik-pabrik, setiap pabrik kendaraan yang dikunjunginya JK berujar bahwa pengusaha kendaraan bermotor bertanggung jawab atas banyaknya permintaan darah di PMI, karena banyaknya kecelakaan di jalan, untuk itu JK meminta kendaraan operasional, selain itu untuk memasyarakatkan donor, saat ini mudah bagi kita menemukan kegiatan donor, baik di PMI hingga di mall-mall, yang lain lagi JK melakukan terobosan pada logistik PMI, jika dulu kami memberikan bantuan pada daerah bencana dengan cara membawa logistik bantuan dari gudang PMI ke daerah bencana memakan waktu, maka JK mengosongkan semua gudang, dan bekerja sama dengan alfamart/indomart, jika ada bencana PMI tinggal mengambil di sana dan pusat akan membayar, hal ini menyebabkan logistik bantuan tidak busuk di gudang dan terhindar dari praktik korupsi, masih banyak yang dilakukan JK di PMI

Ekonomi Kerakyatan

Pada perdebatan calon presiden semestinya kita bisa melihat arah ideologi dari setiap calon pemimpin, misalnya kita lihat gencarnya penanaman modal asing yang dilakukan oleh SBY, bahkan pada sektor-sektor yang sebetulnya bisa dikelola oleh pribumi, bahkan sumber daya alam pun tak luput dari keterlibatan asing. Hal tersebut menandakan bahwa SBY-Budiono penganut ekonomi liberal. Dampak dari kebijakan ini adalah tidak berkembangkannya ekonomi kecil dan menengah, sektor pertanian misalnya para petani akibat kesulita lebih memilih menjual lahannya untuk dijadikan perumahan (real estate), atau keadaan pasar tradisional yang kian tergusur oleh adanya mall-mall, merupakan dampak logis dari arah kebijakan liberal tersebut, ekonomi liberal menganggap bahwa kapital (modal) sebagai faktor utama, sehingga menyebabkan pemerintah lebih sibuk berpikir tetang pemodal daripada rakyatnya. Pemodal-pemodal ini yang menjadikan Indonesia sebagai negara korporatokrasi.

Secara tegas JK tidak menyebutkan apa ideologi politiknya tapi pandangannya tentang perlunya kecintaan terhadap produk lokal bisa kita lihat sebagai bukti nasionalisme dan kecintaannya terhadap rakyat. JK berpendapat bahwa pribumi harus diberikan kesepatan luas untuk berkarya, jangan asing terus yang diberikan kesempatan sehingga kemampuan bangsa ini tertutupi. Kalau pemerintah lebih mementingkan asing, lalu siapa yang akan menghargai hasil karya rakyatnya.

JK bukan tipikal orang yang banyak berteori, hal ini bisa dilihat dari apa yang dia gunakan seperti kecintaannya pada sepatu cibaduyut, atau pulpen murah yang selalu ada di kantongnya, baju dari pengerajib loka, sepintas hal itu memang tidak esensial tetapi jika seseorang sudah memperhatikan rakyatnya dari hal kecil yang dikenakannya maka sesungguhnya tidak kita bisa kita ragukan kecintaannya terhadap produk-produk lokal. Dalam hal yang lebih besar JK memberikan kesempatan kepada anak bangsa membangun bandara hassanudin Makassar, hal ini menjadikan bandara itu adalah satu-satunya bandara yang murni dibangun oleh rakyat Indonesia. Walaupun ada kekurangan disana-sini tetapi kayaknya kita lebih bangga dibanding dibangun oleh orang lain.

Monorail Karya anak Bangsa

Yang terbaru dari karya JK adalah pembangunan Monorail di Makassar, inilah yang akan menjadi mahakarya rakyat Indonesia selanjutnya “Masak sudah 60 tahun merdeka, membuat monorel saja tidak mampu, ini harus kita bangun tanpa ada satu pun pihak asing yang terlibat, lihat Bandara Makassar tidak ada satu pun pihak asing yang terlibat,” kata JK saat melakukan penandatanganan MoU dengan Walikota Makassar, Bupati Maros dan Bupati Gowa di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Senin (25/7/2011).  “Ide awal monorel ini sekitar dua bulan yang lalu, waktu itu saya ajak gubernur Sulsel dan walikota Makassar untuk berkeliling kota tanpa pengawalan. Yang kami rasakan memang luar biasa macetnya, jarak 14 km saja kita harus tempuh selama 1,5 jam,” lanjutnya, rencananya perusahaannya akan berinvestasi 4 Triliun rupiah dalam proyek transportasi sepanjang 30 Km ini.
Jika dulu Jakarta pernah batal membangun monorail karena pihak asing yang mengerjakan membutuhkan dana yang besar, serta jaminannya. Maka dengan dikerjakan rakyat Indonesia pembangunan monorail ini menjadi murah dan lebih membanggakan bahkan JK menjamin bahwa monorail yang dibangunnya ini akan lebih advance dari yang ada di Kuala Lumpur, JK pun mengungkapkan keingginannya setelah membangun monorail di kampungnya akan melanjutkannya di kota lain seperti Bandung dan Surabaya.

Begitulah sosok JK yang bersahaja, berbicara apa adanya, dan banyak berkarya. Menjadi pelajaran bagi kita agar melihat pemimpin ke depan dari hasil kerjanya, bukan dari persepsi publik, atau retorikanya, bahkan tidak juga dari sopan-santunnya. Karena pemimpin sejati sesungguhnya tidak membutuhkan popularitas, sebagaimana belum pernah saya mendengar JK mengeluh atas kritik tajam yang kerap mencibirnya, baginya bekerja dengan apa yang dia yakini bermanfaat bagi rakyat jauh lebih utama dibanding sibuk memperbaiki citranya di mata publik.

sumber : http://politik.kompasiana.com/2011/07/26/politisi-sibuk-bedebat-jk-siapkan-karya-terbaru/
read more “Politisi Sibuk Bedebat, JK Siapkan Karya Terbaru”

Selasa, 26 Juli 2011

tebak tebakan lucu

1. Benda apa yang kalau dilihat kotak, tapi kalau dipegang bulat?
jawab: Lambang OSIS di baju anak SMU cewek!

2. Kenapa cowok nggak perlu pake pembalut?
jawab: Kalau pakai, entar dikira hotdog!

3.Bulat, panjang, hitam, ditengah paha, apa hayo?
jawab: Tiang listrik dipanjat orang

4.Apa bedanya ban mobil dengan kondom?
jawab: Kalau ban mobil tiba-tiba bocor,nyawa bisa hilang, kalau kondom bocor, nyawa bisa nambah!

5. Apa beda macan dengan wanita???
jawab: Kalau macan, ditembak dulu baru tergeletak. Kalau wanita tergeletak dulu baru ditembak!

6. Kenapa orang kalo sunat diperban?
jawab: kalo pake daun pisang nanti disangka lemper

7. Bendanya bulet panjang, dibuka, terus dimasukan, lalu keluar cairan.Kalau sudah lemes dikeluarin, orang lagi ngapain hayo…?
jawab: Orang lagi makan tebu…

8. Apa bedanya bulan sama matahari?
jawab: Kalau Matahari banyak discount, kalo bulan belum pernah ke sana tuh!

9. Kenapa Superman terbang ke arah matahari?
jawab: Soalnya Matahari lagi discount, sekalian beli celana dalem merahnya itu

10. Kenapa bumi panas?
jawab: Karena Matahari buka cabang di-mana²!

Orang Berkaki Empat


Kakak: “Dik, coba tebak orang apa yang kakinya empat?”

Adik: “Orang lumpuh Kak…”

Kakak: “Salah…!”

Adik: “Orang aneh…”

Kakak: “Salah…!”

Adik: “Orang apa sich emangnya?”

Kakak: “Orang bilang sich kuda, kucing, anjing, dll.”

Adik: “Yeeeeeeeeeee…!”


tebak tebakan lucu 2012

T: knp kucing kl lari selalu nengok ke blkg??
J: ya krn dia ga punya kaca spion atuh!!

T: kenapa anjing laut berkumis..?
J: karena mo nakutin kucing laut

T: ikan apa yang kepalanya gede??
J: ikan teri pake helm 

T: lele apa yang ada di pinggir jalan?
J: lelepon umum.

T: kenapa ular cobra ga dikasih tangan?
J: coba aja tangan lu kasih pasti deh digigit.

T: knapa cicak klo dikejar mutusin ekornya?
J: klo mutusin kakinya ya ga bisa lari donk

sumber : http://wakakak.net/Tebak-Tebakan-Lucu/

read more “ ”

Lima Nama Rasulullah Saw

Diriwayatkan dari Jubair bin Muth'im ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "aku memiliki lima nama; aku adalah Muhammad dan Ahmad; aku adalah Al - Mahi, yang diutus Allah untuk membasmi kekufuran; aku adalah Al - Hasyir, orang yang dibawah telapak kakiku orang-orang dikumpulkan; dan aku adalah Al - Aqib, tidak akan ada lagi nabi sesudahku"
read more “ ”

Senin, 25 Juli 2011

Navigasi Darat


oleh: Yudhi Lesmana (Ω.05.X.087)

Pendahuluan

Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan hal yang sangat mutlak harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Navigasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam menentukan posisi dan arah kita dalam suatu medan tertentu. Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun dewasa ini  telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai, dan lainnya. Sedangkan orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi disebut navigator.  Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang jago navigasi yang tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke dalam peta. Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita. Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita biasanya menggunakan peta, kompas, dan kemampuan orentasi dalam memperkirakan/menentukan tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, dan mengenali keadaan sekitar selama perjalan dilakukan.

Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta.
Beberapa media dasar navigasi darat adalah :
Peta

Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta :
  • Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
  • Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta
  • Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
  • Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama diatas permukaan laut.
  • Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka, misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000 cm atau 250 meter di keadaan yang sebenarnya), dan skala garis (biasanya di peta skala garis berada dibawah skala angka).
  • Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960.

Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.

Koordinat

Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
  1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30"), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60").
  2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
Analisa Peta
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
  1. Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.
  2. Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
    1. Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
    2. Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
    3. Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
    4. Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
    5. Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
·         Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
·         Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
·         Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
·         Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
·         Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
·         Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
·         Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
·         Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :

  • Badan, tempat komponen lainnya berada
  • Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.
  • Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.

Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat

Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncak, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:
  1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
  2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
  3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
  4. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
  5. Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.

Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah metode resection.

Resection
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).

Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
  1. Lakukan orientasi peta
  2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
  3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
  4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
  5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
  6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.

Intersection

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.

Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
  1. Lakukan orientasi peta
  2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
  3. Bidik obyek yang kita amati
  4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
  5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
  6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Azimuth - Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
  • Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
  • Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
  2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
  3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
  4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
  5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.

Merencanakan Jalur Lintasan
Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.

Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.

Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.

Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.

Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.

Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  1. Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.
  2. Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya
  3. Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda di peta sesering mungkin.
  4. Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa tanjakan terjal dan sebagainya.
  5. Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.

Beberapa manfaat penampang lintasan :
  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
  2. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan
  3. Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu
  4. Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.

Langkah-langkah membuat penampang lintasan:
  1. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus
  2. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
  3. Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. Demikian seterusnya hingga titik akhir.
  4. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
  5. Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.
Pesan buat semua penggiat alam :
  1. Take nothing, but pictures (jangan ambil sesuatu kecuali gambar).
  2. Kill nothing, but times (jangan bunuh sesuatu kecuali waktu).
  3. Leave nothing, but foot-print (jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki).
dan senantiasa ;
  1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
  2. Percaya kepada kawan (dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan serta perlengkapan, tentu saja juga harus dibarengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunginya).
  3. Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya dengan diri kita sendiri.
Sumber:
·         http://taganalangkat.blogspot.com/2010/07/navigasi-darat.html
read more “Navigasi Darat”